Jumat, 04 Januari 2013

MAKALAH TAWURAN PELAJAR

Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus. DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia. PANDANGAN UMUM TERHADAP PENYEBAB PERKELAHIAN PELAJAR Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah. Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, mereka bangga kalau dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. TINJAUAN PSIKOLOGI PENYEBAB REMAJA TERLIBAT PERKELAHIAN PELAJAR Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar. 1. Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan. 2. Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya. 3. Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya. 4. Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi. Oleh : Sander Diki Zulkarnaen, M.Psi Pengaduan KPAI, 2011…

PAKAIAN ADAT PAPUA

Pakian Adat Papua Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Burung endemik Tanah Papua Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Kesenian Tari kota Malang Kota Malang tidak lepas dari kesenian-kesenian yang masih di lestarikan sampai sekarang. Semua kesenian itu merupakan warisan para leluhur dan merupakan pusaka kesenian nusantara yang wajib di jaga kelestariannya. Kesenian itu pula yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke kota Malang. Berikut adalah beberapa kesenian-kesenian yang berasal dari kota Malang. Tari topeng malang merupakan tarian khas kota Malang yang merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa,Madura dan Bali. Salah satu keunikanya adalah pada alat musik yang di pakai seperti rebab, seruling madura (yang mirip dengan terompet Ponorogo) dan karawitan model Blambangan. Tari yang di perkirakan muncul pada awal abad 20 ini berkembang luas semasa perang kemerdekaan.Tari Topeng adalah perlambang bagi sifat manusia yang berbeda-beda.Hal tersebut bisa dilihat di model topeng yang di kenakan. Ada yang menangis, tertawa, tersenyum, sedih, malu dan lain sebagainnya. Biasannya tari ini bercerita tentang cerita rakyat atau tentang kisah-kisah panji. Tari Beskalan adalah tarian selamat datang yang biasa di gunakan atau di pertunjukkan dalam upacara penyambutan tamu yang datang berkunjung ke kota Malang. Kata Beskalan sendiri di ambil dari kata “bakalan” yang artinya pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan yang bisa diberikan terhadap tamu,atau orang asing yang datang secara spontan. Tari Grebeg Wiratama Tarian ini melambangkan kesatriaan prajurit yang ingin turun ke medan perang,di samping itu dalam tarian ini juga di simbolkan sifat manusia yang terkadang humoris dan bersifat menghibur orang lain. Kesenian-kesenian di jakarta tidak lepas ikatannya dari masyarakat Betawi. Karena memang dari sanalah kesenian asli kota tersebut. Kesenian-kesenian itu meliputi: Kesenian jakarta Gambang Kromong Kesenian Gambang Kromong Merupakan salah atu musik khas dari kesenian Betawi yang paling terkenal. Setiap kesempatan perihal Betawi, kesenian ini selalu menjadi tempat paling utama. Ini di karenakan kesenian ini sangat erat sekali ikatannya dengan kesenian Betawi. Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan budaya Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang di gunakan seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan,Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain: gambang, kromong, krecek, gendang, kempul dan gong. Sejak abad ke 18, kesenian Gambang Kromong sudah sangat berkembang khususnya di daerah Tangerang. Kesenian ini bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hu Kong yang berkolaborasi dengan dua orang wanita perantauan Cina yang baru tiba dengan membawa Tehyan dan Kongahyan (alat musik cina). Pada tahun 70an Gambang Kromong sempat terdongkrak keberadaannya lewat sentuhan kreativitas “Panjak” Betawi legendaris “Si Macan Kemayoran”, Almarhum H. Benyamin Syueb bin Ji’ung. Dengan sentuhan berbagai aliran musik yang ada, jadilah Gambang Kromong seperti yang kita dengar sekarang. Hampir di tiap hajatan atau “kriya’an” yang ada di tiap kampung Betawi, mencantumkan Gambang Kromong sebagai menu hidangan musik yang paling utama. Namun seiring berkembangnya zaman musik ini seakan hidup dan mati. Musik ini hanya bisa terdengar di bulan Juni saja, sewaktu hari jadi kota Jakarta. Itupun hanya di tempat-tempat tertentu, seperti di Setu Babakan misalnya. Di perlukannya kerjasama untuk melestarikan kesenian ini, khususnya untuk generasi muda betawi agar sadar keberadaan etnis Betawi itu adalah sebagai etalase keudayaan Indonesia. Orkes Samrah kesenian orkes samrah dari jakarta Kesenian Betawi yangdalam bentuk orkes yang mendapat pengaruh dari suku Melayu. Lagu-lagu yang biasa di bawakan biasanya lagu-lagu yang bersifat jadul(jaman dulu) seperti lagu Burung Putih, Pulo angsa Dua dan sirih Kuning. Orkes Samrahh banyak berkembang di daerah Tenabang, dimana daerah ini dikenal sebagai pusat dari penyebaran Melayu Riau di Betawi. Orkes samrah juga biasa dipakai mengiringi lagu-lagu khas Betawi semacam Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung dan lain-lain. Sementara tarian yang biasa diiringi orkes samrah disebut Tari Samrah. Biasanya, para penari samrah menari berpasang-pasangan dengan gerakan tari bermacam-macam, yang salah satunya dipengaruhi oleh gerakan silat. Tokoh dalam bidang musik samrah adalah Ali Sabeni, anak dari Jawara legendaris Sabeni. Randai Sebagai kesenian asli Sumatera Barat, Randai saat ini telah menjadi kesenian yang asing bagi sebagian besar pemuda-pemudi Minangkabau. Randai sendiri merupakan kesenian yang dimainkan oleh sekelompok orang dan bertujuan untuk menyampaikan cerita melalui gerakan silat. Cerita rakyat yang dibawakan biasanya cerita populer seperti Malin Deman, Anggun Nan Tongga dan Cindua Mato. Seperti memerankan sebuah drama / teater, di kesenian Randai juga terdapat pemeran utama dan beberapa pemeran pendamping. Randai banyak terdapat di Pasisie dan daerah Darek. Calung – Kesenian Kota Bogor Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan purwarupa dari Angklung. Alat musik ini sama-sama terbuat dari bambu. Namun berbeda dengan Angklung, Calung di mainkan dengan cara di pukul, sedang Angklung memainkannya dengan cara di goyangkan. Dalam perkembanganya, saat ini calung lebih mengarah kepada calung dangdut (caldut) lagu maupun musiknya ditambah drum, gitar, keybord dan memakai tata lampu untuk menambah ramai pertunjukannya. Kini telah banyak bermunculan grup-grup calung di masyarakat Bandung, misalnya Ria Buana, Layung sari dan Glamor dan masih banyak lagi. Seperti halnya Angklung, Calung juga banyak di jual untuk kebutuhan oleh-oleh para wisatawan. Mungkin Calung bisa di Jadikan oleh-oleh souvenir untuk anda, sekaligus anda belajar melestarikan kebudayaan indonesia. Kolintang, Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara Jika anda pernah melakukan perjalanan ke Sulawesi, pasti anda pernah melihat jenis alat musik yang bernama Kolintang. Kolintang berasal dari budaya Minahasa, sebuah kabupaten di Sulawesi Utara. Alat musik ini mirip dengan gambang kayu. Berdasarkan satu versi cerita rakyat setempat, nama kolintang datang dari suara “TING”, “TANG” dan “TONG”. Pada mulanya Kolintang hanya terdiri atas serangkaian potongan kayu yang diletakkan berdampingan dalam satu baris di kaki para pemain. Kolintang memiliki hubungan erat dengan kepercayaan tradisional penduduk asli Sulawesi Utara dan sebagai tradisi budaya biasanya dimainkan untuk ritual menyembah nenek moyang. Awalnya, hanya ada satu jenis instrumen kolintang yang merupakan 2 oktaf instrumen melodi diatonical. Biasanya Kolintang dimainkan dengan instrumen string, Seperti gitar, ukulele atau string bass sebagai iringan. Tongkonan: Rumah Adat Toraja yang Mengagumkan Bayangkan bahwa rumah adat ini dibangun dengan konstruksi yang terbuat dari kayu tanpa menggunakan unsur logam sama sekali seperti paku. Anda akan lebih terkagum-kagum setelah mengetahui filosofi di balik rumah adat ini. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja. Jadi tidak bisa sembarangan membangun rumah adat ini. Inilah salah satu bentuk kearifan lokal yang mengagumkan dari sebuah rumah adat Nusantara. Tongkonan adalah rumah khas masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Hingga saat ini rumah unik tersebut bersama budaya Tana Toraja lainnya menjadi daya tarik wisata dan terus-menerus diminati pelancong. Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan rumah gadang di Minang atau Batak. Semua rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan mengarah ke utara. Arah tongkonan yang menghadap ke utara serta ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang berasal dari utara. Ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya di utara. Berdasarkan penelitian arkeologis, orang Toraja berasal dari Yunan, Teluk Tongkin, Cina. Pendatang dari Cina ini kemudian berakulturasi dengan penduduk asli Sulawesi Selatan. Kata tana artinya negeri, sedangkan kata toraja berasal dua kata yaitu tau (orang) dan maraya (orang besar atau bangsawan). Kemudian penggabungan kata-kata tesebut bermakna tempat bermukimnya suku Toraja atau berikutnya dikenal sebagai Tana Toraja. Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja karena ritual adat terkait tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual mereka dengan leluhur. Oleh karena itu, semua anggota keluarga diharuskan ikut serta sebagai lambang hubungan mereka dengan leluhur. Rumah Adat Honai, Papua Papua tidak hanya pesona alamnya saja yang menakjubkan, tetapi rumah adatnya pun terkenal, yaitu rumah adat Honai. Bahkan kini rumah adat honai tidak hanya dijadikan sebagai rumah tinggal masyarakat papua saja, tetapi juga dijadikan sebagai objek wisata. Rumah adat Papua atau yang dahulu bernama Irian Jaya ini cukup unik. Atapnya berbentuk seperti setengah tempurung kelapa serta bahan yang digunakan pun diperoleh dari alam sekitar, yaitu kayu dan jerami. Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai). Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu. Rumah Betang – Rumah Adat Di Kalimantan Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda, mulai dari rumah adat, tarian, alat musik pakaian dan lain-lain. Sebagai contoh adalah Rumah Betang, rumah adat suku dayak di provinsi Kalimantan. Rumah Betang atau Rumah Panjang merupakan rumah panggung yang dibangun dengan tinggi tiang sekitar 2 meter. Rumah ini dihuni oleh belasan rumah tangga yang terdiri dari 100-150 orang dan setiap ruangan didalam rumah dibatasi oleh sekat-sekat. Pada halaman rumah betang terdapat sapundu, yaitu sebuah patung berbentuk manusia dan berfungsi sebagai tempat untuk mengikat hewan yang akan dikurbankan pada acara ritual upacara adat. Selain itu pada beberapa halaman rumah betang juga memiliki Patahu yang berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan. Sementara di bagian belakang rumah terdapat gudang yang dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan senjata tradisional (bawong) yang disebut tukau. Rencong, Senjata Tradisional Aceh Sebagai salah satu senjata traditional Aceh, Rencong dikenal memiliki kemiripan dengan keris karena bentuknya yang ramping dan kecil. Rencong dahulu dibuat berdasarkan silsilah, untuk raj dan sultan. Biasanya mata pisaunya terbuat dari emas dan berukirakan sekutip ayat suci Alquran dari agama Islam.

SEJARAH

Museum Pusaka Nias http://www.liburania.com/belajar-budaya-dan-sejarah-nias-di-museum-pusaka-nias/ Museum ini didirikan oleh seorang Pastor Johannes M Hammeris yang pada saat itu telah memiliki banyak sekali koleksi-koleksi yang berhubungan dengan Nias. Banyaknya koleksi yang di miliki serta keprihatinan atas budaya sejarah serta budaya Nias yang kian punah, membuat beliau berinisiatif untuk mendirikan sebuah museum untuk menyimpan semua koleksi tersebut. Namun awalnya hanya berupa Yayasan yang diberinama Yayasan Pusaka Nias dan setelah melakukan hubungan kerjasama dengan Direktorat Permuseuman, akhirnya berdirilah Museum Pusaka Nias. Di tempat ini, kita dapat belajar tentang budaya dan sejarah Nias. Museum ini memiliki berbagai macam koleksi benda-benda sejarah. Yang paling menarik wisatawan yakni koleksi batu-batu megalit. Tak hanya itu, di museum ini pula terdapat arca-arca yang terawat dengan baik. Museum ini berlokasi di jalan Yos Sudarso No 134, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Sumatera utara. Tarian http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_Kulit Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer. Asal usul tari rateb meuseukat http://plapon.com/asal-usul-tari-rateb-meuseukat Asal usul tari rateb meuseukat Asal usul tari rateb meuseukat – Tari Rateb Meuseukat adalah kesenian tari yang berasal dari daerah Nangroe Aceh Darussalam. Asal usul tari rateb meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal kata ratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam. Asal usul tari rateb meuseukat, gerak dan gayanya di buat oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau rateb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, Chik di Kala adalah seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya. Pada mulanya Asal usul tari rateb meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Rateb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama. Asal usul tari lilin http://plapon.com/asal-usul-tari-lilin-meuseukat Asal usul tari lilin Asal usul tari lilin – Asal usul Tari Lilin berasal dari Sumatera. Dulu kisah diciptakan nya tari lilin bermula dari seorang gadis yang telah ditinggalkan oleh tunangan yang pergi berdagang untuk mencari harta. Semasa peninggalan tunangannya itu gadis telah kehilangan cincin pertunangan. Gadis tersebut mencari-cari cincin hingga larut malam dengan menggunakan lilin yang diletakkan pada piring. Gerakan badan yang meliuk, membongkok, mengadah (berdoa) melahirkan keindahan sehingga peristiwa ini telah melahirkan Tarian Lilin di kalangan gadis-gadis kampung itu. Alkisah Asal usul tari lilin pada dasarnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemuzik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang pada setiap belah tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian secara berkumpulan dengan memusingkan piring yang mempunyai lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak terpadam. Tarian lilin merupakan sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam hari. Untuk memainkan tari lilin, seorang memerlukan latihan yang giat karena pergerakan dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan cukup sulit dilakukan. Asal usul tari kecak http://plapon.com/asal-usul-tari-kecak-meuseukat Asal usul tari kecak Asal usul tari kecak – Tari kecak adalah kesenian tari yang berasal dari Pulau Bali. Kesenian Tari Kecak ini dipertunjukkan oleh beberapa penari laki-laki atau pria . Untuk jumlah penari kecak bisa mencapai puluhan orang. Tari kecak dimulai dengan duduk berbaris membentuk lingkaran dan dengan di iringi dengan irama tertentu dan sambil menyerukan suara “cak” serta mengangkat kedua lengan mereka. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Asal usul tari Serampang Dua Belas http://plapon.com/asal-usul-tari-serampang-dua-belas Asal usul tari Serampang Dua Belas Asal usul tari Serampang Dua Belas – Tari Serampang Duabelas merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Melayu. Waktu itu berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960. Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari. Asal usul tari barong Asal usul tari barong – Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Asal usul Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung. Dengan adanya perkembangan jaman, tarian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, https://lh4.googleusercontent.com/-OrsmUPv6n-Q/T- Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata. Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda. Seni Tari Banjar http://plapon.com/asal-usul-tari-banjar-meuseukat Seni Tari Banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (kraton), dan seni tari yang dikembangkan oleh rakyat. Seni tari kraton ditandai dengan nama “Baksa” yang berasal dari bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya. Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu, namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan adab islam mengalami sedikit perubahan. Tari Merak http://plapon.com/asal-usul-tari-merak-meuseukat Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita meninspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak bakal jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan. Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri, mungkin tari Merak ini merupakan tari yang terkenal di Indonesia dan luar negeri. Tidak heran kalau seniman Bali juga, diantaranya mahasiswa ASKI Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari Merak. Di susun oleh : Rudi Sayful November Kelas : XI TKJ B Mapel : IPS

MAKALAH TENTANG MODEL PEMBELAJARAN KORE'TIF

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. B. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran. Bab II Model Pembelajaran Kooperatif A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif. Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain. • Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. B. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1.Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2.Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota 3.kelompok mempunyai tujuan yang sama. 4.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. 5.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. 6.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 7.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. 3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain. C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif. 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa. 2. Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa. 3.Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. 4.Membimbing kelompok belajar. Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar. 5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6.Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok. Bab III Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks. B. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD. 1.Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada : a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah) Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang. b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll. 2. Penyajian Materi Pelajaran a. Pendahuluan Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya b. Pengembangan Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain. c. Praktek terkendali Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama. 3.Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. 4.Evaluasi Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok. 5. Penghargaan kelompok Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super. 6.Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain. C. Materi Matematika yang Relevan dengan STAD. Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll. Dengan penyajian materi yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. D. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. BAB IV Simpulan dan Saran A. Simpulan 1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda 2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered. 3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut Saran 1.Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. 2.Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Sri Wardhani. (2006). Contoh Silabus dan RPP Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika. Tim PPPG Matematika. (2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika. Widowati, Budijastuti. 2001 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

KEHIDUPAN SUKU DAYAK

Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, nikmat, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami. Dengan demikian kami dapat menyelesaikan makalah kami ini untuk mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun merokok aktif. Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami, khususnya Ibu Lilis Prihati selaku guru B.Indonesia yang telah membantu menyelesaikan makalah kami yang bertopik “ Bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, hasil kami tidaklah sesempurna apa yang di inginkan pembimbing. Namun, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi semua. Daftar Isi Penyusun ..............................................................................................1 Kata Pengantar .....................................................................................2 Daftar Isi ..............................................................................................3 Bab 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang ...................................................................4 2. Identifikasi Masalah ...........................................................4 3. Rumusan Masalah ..............................................................5 4. Tujuan ................................................................................5 Bab 2 Isi 2.1 Landasan Teori ...................................................................6 2.2 Pendahuluan .......................................................................8 2.3 Kesimpulan ........................................................................9 Bab 3 Penutup 3.1 Kesimpulan .......................................................................10 3.2 Kritik dan Sara . ................................................................10 Daftar Pustaka ...................................................................................11 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari rokok. Hampir setiap orang di dunia mengenalnya. Beberapa orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di dalam kenikmatan sebatang rokok , tersimpan juga bahaya yang begitu besar. Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok. Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut. Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar perokok tersebut, atau disebut perokok pasif. Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap rokok tersebut hampir tidak di ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah itu rokok? 2. Apa dampak negatif rokok bagi perokok aktif? 3. Apa dampak negatif bagi perokok pasif? 4. Zat apa yang terkandung dalam rokok? 5. Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok? 6. Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari candu rokok? 7. Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok? 8. Apa upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengkonsumsi rokok ? 9. Apa ciri orang yang merokok? 10. Apa dampak positif dan dampak negatif rokok pada sektor ekonomi? 11. Penyakit apa yang dapat ditimbulkan dari rokok ? 12. Kenapa rokok diharamkan oleh MUI? 3. Rumusan Masalah Dari uraian identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apa bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif ?” 3. Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang rokok. 2. Untuk mengetahui bahaya – bahaya rokok bagi perokok pasif maupun perokok aktif. 3. Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar. 4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya. BAB II Pembahasan 2.1 Landasan Teori • Menurut situs www.wikipedia.com, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah. • Menurut situs Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok) • Menurut situs http://iervanzone.blogspot.com/: Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar. • Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu : a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus  Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.  Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.  Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.  Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau. b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi  Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.  Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.  Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu. • Cara mengatasi bahaya rokok Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal – hal berikut :  Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu masyarakat.  Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.  Melarang para guru merokok di depan murid – muridnya terutama yang masih berusia belia.  Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.  Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.  Melarang merokok di tempat – tempat kerja, stasiun, bandara, dan tempat – tempat umum lainnya.  Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.  Menyebarkan nasihat – nasihat dan peringatan – peringatan dokter tentang bahaya rokok.  Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah – ceramah, khutrbah, dan lainnya. • Cara untuk berhenti merokok  Tetapkan tanggal stop merokok.  Minta dukungan kerabat atau teman dekat, dan berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan terapi yang dapat membantu anda.  Pikirkan dan ingat selalu manfaat stop merokok terhadap kesehatan dan hidup anda.  Kenali dan singkirkan semua pemicu kebiasaan merokok anda.  Buang dan singkirkan rokok dari rumah serta mobil anda.  Hindari lingkungan atau teman yang dapat memicu anda untuk merokok. 2.2 Pembahasan Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun aktif, kita dituntut untuk memahami bahaya bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Sehingga, bahaya tersebut dapat di hindari dan dapat meminimalisir kemungkinan terjerumusnya kita kedalam candu rokok. Banyak orang-orang tidak bersalah yang menjadi korban perokok aktif hanya karena perokok-perokok aktif tersebut mencemarkan udara yang juga mereka hisap. Walaupun pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam membatasi seseorang untuk merokok, membatasi peredaran rokok, menaikan harga cukai, hingga menutup pabrik rokok. namun kebijakan pemerintah tersebut mendapat pertentangan yang sangat keras dari para buruh, konsumen, dan Industri pabrik rokok. pertentangan yang berat tentu saja dari pabrik rokok, keuntungan yang bisa diperoleh langsung terhenti, alat-alat pembuat rokok pun menjadi tidak berguna. Oleh karena itu pemeritnah harus mempunyai solusi untuk mengatasinya. Pertimbangan lain yang membuat pemerintah bimbang adalah, Petani tembakau indonesia hanya mampu memasok sekitar 20% dari tembakau yang dibutuhkan oleh industri yang ada di Indonesia. Artinya 80% lainnya harus impor dan berarti negara menerima tambahan devisa yg cukup besar dari rokok tersebut. zat utama yang terkandung dalam rokok adalah Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen(zat pemicu kanker), dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat sel darah merah dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Menurut situs http://www.cml.ui.ac.id/, perokok pasif) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat seperti kanker paru-paru dan jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Bagi anak-anak di bawah umur, terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif per tahun di Amerika Serikat. Sedangkan dari sumber lainya, yaitu dari situs www.dechacare.com Dari penelitian terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok, terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif di rumah akan meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 18%. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, yaitu 30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%. Perokok aktif mungkin menikmati sebatang rokok yang mereka hisap. Namun, tanpa di sadari mereka telah merusak diri mereka sendiri, terlebih orang di sekitar mereka yang mereka cintai berada di dekat perokok aktif itu sendiri. Asap rokok tersebut akan menjadi penyakit yang lebih berbahaya ketika di hisap oleh perokok pasif di sekitar perokok aktif tersebut. 65 juta orang indonesia adalah perokok aktif. Maka dapat di bayangkan, apabila seorang perokok aktif merokok di dekat 2 atau 3 orang yang tidak merokok, di tempat umum. 1172 orang indonesia meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok atau 48 orang per jam. Maka dapat di bayangkan, ternyata perokok pasif memiliki jumlah yang lebih banyak, dan banyak penyakit berbahaya yang juga menghantuinya. 2.3 Kesimpulan Dalam uraian pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif atau perokok aktif, kita harus : a. Mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. b. Pengetahuan bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif dapat kita terapkan untuk penerapan hidup sehat. c. Jika kita menguasai pengetahuan tentang bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita dapat menghidari bahaya rokok tersebut. d. Perokok pasif jauh lebih menerima akibat yang lebih bahit di banding perokok aktif. e. Perokok aktif dapat mengidap penyakit kanker apabila telah tergantung berat dengan rokok. =9= BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita perlu: A. Kita harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok pasif itu sendiri. B. Kita harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain. C. Kita sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi memungkinkan. D. Kita di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di sekitar kita. E. Kita di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok. F. Kita harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan kita 3.2 Kritik dan Saran 1. Sebaiknya, orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak, manula, dan Ibu hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka tidak menjadi perokok pasif. 2. Sebaiknya orang yang sudah kecanduan rokok berusaha untuk melepaskan diri dari rokok tersebut. 3. Sebaiknya, orang tua harus bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari pengaruh rokok pasif dan pengaruh rokok aktif.

madhorot rokok

Kata Pengantar Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, nikmat, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami. Dengan demikian kami dapat menyelesaikan makalah kami ini untuk mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun merokok aktif. Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami, khususnya Ibu Lilis Prihati selaku guru B.Indonesia yang telah membantu menyelesaikan makalah kami yang bertopik “ Bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, hasil kami tidaklah sesempurna apa yang di inginkan pembimbing. Namun, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi semua. Daftar Isi Penyusun ..............................................................................................1 Kata Pengantar .....................................................................................2 Daftar Isi ..............................................................................................3 Bab 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang ...................................................................4 2. Identifikasi Masalah ...........................................................4 3. Rumusan Masalah ..............................................................5 4. Tujuan ................................................................................5 Bab 2 Isi 2.1 Landasan Teori ...................................................................6 2.2 Pendahuluan .......................................................................8 2.3 Kesimpulan ........................................................................9 Bab 3 Penutup 3.1 Kesimpulan .......................................................................10 3.2 Kritik dan Sara . ................................................................10 Daftar Pustaka ...................................................................................11 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari rokok. Hampir setiap orang di dunia mengenalnya. Beberapa orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di dalam kenikmatan sebatang rokok , tersimpan juga bahaya yang begitu besar. Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok. Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut. Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar perokok tersebut, atau disebut perokok pasif. Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap rokok tersebut hampir tidak di ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah itu rokok? 2. Apa dampak negatif rokok bagi perokok aktif? 3. Apa dampak negatif bagi perokok pasif? 4. Zat apa yang terkandung dalam rokok? 5. Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok? 6. Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari candu rokok? 7. Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok? 8. Apa upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengkonsumsi rokok ? 9. Apa ciri orang yang merokok? 10. Apa dampak positif dan dampak negatif rokok pada sektor ekonomi? 11. Penyakit apa yang dapat ditimbulkan dari rokok ? 12. Kenapa rokok diharamkan oleh MUI? 3. Rumusan Masalah Dari uraian identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apa bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif ?” 3. Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang rokok. 2. Untuk mengetahui bahaya – bahaya rokok bagi perokok pasif maupun perokok aktif. 3. Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar. 4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya. BAB II Pembahasan 2.1 Landasan Teori • Menurut situs www.wikipedia.com, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah. • Menurut situs Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok) • Menurut situs http://iervanzone.blogspot.com/: Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar. • Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu : a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus  Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.  Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.  Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.  Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau. b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi  Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.  Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.  Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu. • Cara mengatasi bahaya rokok Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal – hal berikut :  Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu masyarakat.  Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.  Melarang para guru merokok di depan murid – muridnya terutama yang masih berusia belia.  Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.  Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.  Melarang merokok di tempat – tempat kerja, stasiun, bandara, dan tempat – tempat umum lainnya.  Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.  Menyebarkan nasihat – nasihat dan peringatan – peringatan dokter tentang bahaya rokok.  Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah – ceramah, khutrbah, dan lainnya. • Cara untuk berhenti merokok  Tetapkan tanggal stop merokok.  Minta dukungan kerabat atau teman dekat, dan berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan terapi yang dapat membantu anda.  Pikirkan dan ingat selalu manfaat stop merokok terhadap kesehatan dan hidup anda.  Kenali dan singkirkan semua pemicu kebiasaan merokok anda.  Buang dan singkirkan rokok dari rumah serta mobil anda.  Hindari lingkungan atau teman yang dapat memicu anda untuk merokok. 2.2 Pembahasan Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun aktif, kita dituntut untuk memahami bahaya bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Sehingga, bahaya tersebut dapat di hindari dan dapat meminimalisir kemungkinan terjerumusnya kita kedalam candu rokok. Banyak orang-orang tidak bersalah yang menjadi korban perokok aktif hanya karena perokok-perokok aktif tersebut mencemarkan udara yang juga mereka hisap. Walaupun pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam membatasi seseorang untuk merokok, membatasi peredaran rokok, menaikan harga cukai, hingga menutup pabrik rokok. namun kebijakan pemerintah tersebut mendapat pertentangan yang sangat keras dari para buruh, konsumen, dan Industri pabrik rokok. pertentangan yang berat tentu saja dari pabrik rokok, keuntungan yang bisa diperoleh langsung terhenti, alat-alat pembuat rokok pun menjadi tidak berguna. Oleh karena itu pemeritnah harus mempunyai solusi untuk mengatasinya. Pertimbangan lain yang membuat pemerintah bimbang adalah, Petani tembakau indonesia hanya mampu memasok sekitar 20% dari tembakau yang dibutuhkan oleh industri yang ada di Indonesia. Artinya 80% lainnya harus impor dan berarti negara menerima tambahan devisa yg cukup besar dari rokok tersebut. zat utama yang terkandung dalam rokok adalah Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen(zat pemicu kanker), dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat sel darah merah dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Menurut situs http://www.cml.ui.ac.id/, perokok pasif) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat seperti kanker paru-paru dan jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Bagi anak-anak di bawah umur, terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif per tahun di Amerika Serikat. Sedangkan dari sumber lainya, yaitu dari situs www.dechacare.com Dari penelitian terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok, terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif di rumah akan meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 18%. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, yaitu 30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%. Perokok aktif mungkin menikmati sebatang rokok yang mereka hisap. Namun, tanpa di sadari mereka telah merusak diri mereka sendiri, terlebih orang di sekitar mereka yang mereka cintai berada di dekat perokok aktif itu sendiri. Asap rokok tersebut akan menjadi penyakit yang lebih berbahaya ketika di hisap oleh perokok pasif di sekitar perokok aktif tersebut. 65 juta orang indonesia adalah perokok aktif. Maka dapat di bayangkan, apabila seorang perokok aktif merokok di dekat 2 atau 3 orang yang tidak merokok, di tempat umum. 1172 orang indonesia meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok atau 48 orang per jam. Maka dapat di bayangkan, ternyata perokok pasif memiliki jumlah yang lebih banyak, dan banyak penyakit berbahaya yang juga menghantuinya. 2.3 Kesimpulan Dalam uraian pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif atau perokok aktif, kita harus : a. Mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. b. Pengetahuan bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif dapat kita terapkan untuk penerapan hidup sehat. c. Jika kita menguasai pengetahuan tentang bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita dapat menghidari bahaya rokok tersebut. d. Perokok pasif jauh lebih menerima akibat yang lebih bahit di banding perokok aktif. e. Perokok aktif dapat mengidap penyakit kanker apabila telah tergantung berat dengan rokok. =9= BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita perlu: A. Kita harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok pasif itu sendiri. B. Kita harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain. C. Kita sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi memungkinkan. D. Kita di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di sekitar kita. E. Kita di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok. F. Kita harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan kita 3.2 Kritik dan Saran 1. Sebaiknya, orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak, manula, dan Ibu hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka tidak menjadi perokok pasif. 2. Sebaiknya orang yang sudah kecanduan rokok berusaha untuk melepaskan diri dari rokok tersebut. 3. Sebaiknya, orang tua harus bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari pengaruh rokok pasif dan pengaruh rokok aktif.

Cara merawat gigi yang berlubang

Cara merawat gigi yang berlubang besar agar tidak sakit lagi Posted by Hasbi Htc 1 komentar Cara merawat gigi yang berlubang besar agar tidak sakit lagi Saya mempunyai gigi geraham yang berlubang bagaimana cara agar supaya gigi saya kembali sehat dan tidak sakit lagi? itulah postingan saya pagi ini kebetulan saya lagi kambuh sakit gigi terus ane numpang tanya ke rumah pepsodent berikut jawaban yang saya peroleh dari penjelasan seorang dokter gigi Jawab: Dear hasbihtc , Sakit gigi ataau gigi ngilu terjadi terutama bila gigi kita berlubang, walaupun bisa juga timbul karena sebab lain. Lubang gigi terjadi secara bertahap dari yang kecil sampai besar sekali, karena sekali gigi berlubang tidak bisa menutup lagi. Setiap tahap lubang ini memberi keluhan berbeda dari mulai cuma ngilu saja sampai sakit kalau kena rangsang tertentu sampai sakit berdenyut, terus menerus dsb. Merawat gigi yang berlubang besar Tahap-tahap, gejala dan pengobatannya gigi keropos, berlubang, rusak: 1. Bila Lubang masih kecil, biasanya tidak tampak sebagai lubang serupa bintik hitam pada permukaan, biasanya belum menyebabkan rasa sakit gigi. Namun, ini adalah awal dari suatu karies (lubang gigi). Kalau segera ke dokter gigi, mungkin bisa langsung ditambal. 2. Pada saat lubang menjadi tambah besar dan dalam dan masih pada lapisan email, mulai timbul rasa ngilu terhadap rangsang manis.Kalau ke dokter gigi, biasanya masih bisa ditambal, kadang-kadang perlu diobati dulu sekali. 3. Kalau tidak dirawat, proses tersebut pada tahap 2 akan berlanjut dan lubang akan jadi makin besar serta mencapai lapisan tulang gigi (dentin). Gigi mulai sakit terhadap rangsang dingin, dan akhirnya juga terhadap rangsang panas. Bila ke dokter gigi, masih bisa ditambal tapi harus diobati dulu, mungkin perlu pelapis atap syaraf gigi. 4. Akhirnya pulpa (saraf) gigi meradang, dan gigi sakit dengan rasa berdenyut yang cukup hebat dan terus menerus., apa lagi saat kta berbaring / tidur. Bila ke doktergigi, masih bisa ditambal tetapi syaraf gigi harus dimatikan dulu, lalu dirawat, diawetkan dan akhirnya ditambal. 5. Bila dibiarkan, lama-lama gigi mati dan "lucunya" gigi jadi tidak ada rasa sakit lagi, padahal penyakitnya jalan terus. Bila ke dokter gigi, kadang-kadang masih diobati dan dirawat endodontik lalu diawetkan dan ditambal. Sementara itu jaringan gigi makin habis terkikis,sehingga sering terlihat gigi yang warnanya hitam karena lubang yang sudah begitu besar. 6. Bila dibiarkan lagi , proses ini berakhir dengan infeksi gigi dan bisa juga disertai abses yang bernanah dengan pembengkakan gusi sampai pipi. 7. Biasanya gigi sudah mulai goyang, karena sudah kehilangan jaringan tulang pendukungnya. Indikasi perawatan gigi seperti biasanya harus direlakan dicabut. 8. Kalau luka pencabutan sudah sembuh, bisa dibuatkan gigi palsu. Satu-satunya cara untuk mengatasi gigi berlubang adalah dengan mengobati, merawat, dan akhirnya menambalnya kalau masih mungkin. Kalau sudah terlambat dan enggak ketulungan yaaa....terpaksa dicabut ! Catatan : a. kadang-kadang lubang gigi tersembunyi letaknya sehingga sulit terlihat, padahal sudah mulai menimbulkan keluhan. b. makin terlambat kita mengobati gigi karies / keropos, makin lama pula perawatan, makin banyak waktu, tenaga dan biaya terbuang. c. Bila gigi yang sudah membusuk dibiarkan : Pengaruh gigi berlubang terhadap kesehatan bagian tubuh lainnya. Ada suatu teori yang disebut Focal Infection, yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut; bila ada gigi berlubang dan sudah membusuk dibiarkan tanpa perawatan atau dicabut, bisa (tetapi tidak selalu) menyebabkan kelainan pada bagian lain dari tubuh kita, seperti mata jadi terganggu, rematik, kelainan jantung, ginjal dan lain sebagainya. Gatal-gatal termasuk kemungkinan yang bisa terjadi. Selain itu gigi yang sudah mati / busuk membuat bau mulut tidak sedap. Untuk menambah/mendapatkan pemahaman lebih utuh tentang gigi ngilu, saya sampaikan info berikut. Gigi sensitif adalah gigi yang menjadi ngilu lebih dari biasanya bila menerima rangsang tertentu, seperti rasa manis, dingin, panas, asam dsb., bahkan tekanan seperti pada saat mengunyah. Keluhan ini terasa karena biasanya permukaan gigi paling luar (email) tidak utuh lagi karena adanya lubang atau gusi yang menyusut. Akibatnya jarak antara syaraf gigi dengan permukaan luar gigi jadi lebih dekat atau bahkan jadi terbuka kalau lubang gigi sudah demikian dalam). Gigi bisa ngilu / sensitif karena : a) gigi ini mulai berlubang, terutama ngilu kalau kena dingin, yang manis-manis, asam. Kalau kena panas ngilu/sakit, sudah mulai parah. Obatnya: perawatan dan penambalan b) gusi pada bagian leher gigi mulai menyusut sehingga leher gigi yang tadinya tertutup gusi, sekarang jadi terbuka dan bagian inilah yang terasa ngilu. Disikat atau kena angin juga ngilu. Obatnya : kalau masih ringan diberi obat oles khusus (topical application), atau pemakaian pasta gigi yang dibuat khusus untuk gigi sensitif dapat juga digunakan. Kalau sudah parah terpaksa ditambal. c) gusi menyusut terjadi karena meningkatnya usia, bisa juga karena cara gosok gigi yang salah – disikat dengan arah melintang terhadap poros gigi, terlalu menekan dan atau bulu sikat kaku – kurang halus (gusi jadi susut, leher gigi lama-lama terkikis dan jadi legok). Ngilu kalau disikat, kena rangsang dingin, manis, asam, bahkan mungkin kalau sekedar kena angin juga. Obatnya : sama seperti butir b) d) Ada cara perawatan yang khusus disebut gingivoplasty, yaitu penambahan jaringan gusi yang kita ambil dari bagian lain. e) Cara lain adalah dengan penutupan dengan gusi buatan dari semacam bahan plastik, bisa dipasang dilepas sendiri oleh pemakainya. f) permukaan kunyah gigi sudah mulai aus, sehingga bagian "email" pada bagian ini mulai terkikis. Bagian gigi yang tadinya terlindung email dan sekarang jadi terbuka karena emailnya menipis, jadi ngilu. Salah satu penyebabnya : kebiasaan mengerot (bruksisma – mengisar-ngisar gigi- kayak orang geregetan terutama waktu tidur). Obatnya : kalau belum parah ditambal, kalau sudah parah dimatikan syarafnya lalu dirawat dan akhirnya ditambal.. Waktu penyembuhan / pengobatan / perawatan tergantung berat ringan kasusnya. Perlu juga kiranya dipahami hal-hal berikut : Dalam dunia kesehatan ada yang namanya upaya pencegahan ada juga upaya pengobatan. Upaya pencegahan ini meliputi antara lain pemeliharaan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut ("gosok gigi"), pengaturan diet (pola dan jenis makanan). dsb. , termasuk penggunaan pasta gigi. Semua hal ini bisa dilakukan sendiri dan kalau upaya dilakukan secara optimal, kemungkinan besar kita terhindar dari sakit penyakit. Sebaliknya, kalau gigi sudah berlubang, ngilu, berdenyut, sakit, gusi sudah memerah, berdarah apa lagi bengkak, tahapnya sudah masuk kepada upaya pengobatan. Kalau keadaan ini sudah terjadi, untuk menyembuhkannya anda perlu bantuan dokter, karena tidak bisa ditangani sendiri. Itulah sebabnya "pencegahan selalu lebih baik ketimbang pengobatan". Saran ; paling bijak anda coba periksa ke dokter gigi supaya bisa diketahui dengan tuntas apa yang terjadi. (Maaf) karena saya tidak melihat/memriksanya sendiri. Semoga info ini bermanfaat, salam dokter Age (Haryanto AG - pamanAGe) Cara merawat gigi yang berlubang semoga bermanfaat bagi kita semua demi menjaga kesehatan gigi kita. Copyright © : http://hasbihtc.blogspot.com/2012/03/cara-merawat-gigi-yang-berlubang-besar.html#ixzz3nIuir62O

makalah pernikahan dini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isu pernikahan dini saat ini marak dibicarakan. Hal ini dipicu oleh pernikahan Pujiono Cahyo Widianto, seorang hartawan sekaligus pengasuh pesantren dengan Lutviana Ulfah. Pernikahan antara pria berusia 43 tahun dengan gadis belia berusia 12 tahun ini mengundang reaksi keras dari Komnas Perlindungan Anak. Bahkan dari para pengamat berlomba memberikan opini yang bernada menyudutkan. Umumnya komentar yang terlontar memandang hal tersebut bernilai negatif. Di sisi lain, Syeh Puji, begitu ia akrab disapa berdalih untuk mengader calon penerus perusahaannya. Dia memilih gadis yang masih belia karena dianggap masih murni dan belum terkontaminasi arus modernitas. Lagi pula dalam pandangan Syeh Puji, menikahi gadis belia bukan termasuk larangan agama. Sebenarnya kalau kita mau menelisik lebih jauh, fenomena pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya daerah Jawa. Penulis sangat yakin bahwa mbah buyut kita dulu banyak yang menikahi gadis di bawah umur. Bahkan—jaman dulu—pernikahan di usia ”matang” akan menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat. Perempuan yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan miring atau lazim disebut perawan kaseb. Namun seiring perkembangan zaman, image masyarakat justru sebaliknya. Arus globalisasi yang melaju dengan kencang mengubah cara pandang masyarakat. Perempuan yang menikah di usia belia dianggap sebagai hal yang tabu. Bahkan lebih jauh lagi, hal itu dianggap menghancurkan masa depan wanita, memberangus kreativitasnya serta mencegah wanita untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas BAB II PENJELASAN 1. Arti Pernikahan Dini Istilah pernikahan dini adalah kontenporer. Dini dikaitkan dengan waktu, yakni di awal waktu tertentu. Lawannya adalah pernikahan kadaluarsa. Pernikahan Dini adalah Agar tidak melebar dari tujuan utama penulisan ini, mengingat banyaknya definisi ‘usia dini’ dalam ungkapan ‘pernikahan dini’ maka penulis membatasi definisi ‘pernikahan dini’ sebagai sebuah pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah usia yang dibolehkan untuk menikah dalam Undang-Undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, yaitu minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki. a. Pernikahan Dini menurut Negara Undang-undang negara kita telah mengatur batas usia perkawinan. Dalam Undang-undang Perkawinan bab II pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 (enam belas tahun) tahun. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan batas minimal usia pernikahan ini tentunya melalui proses dan berbagai pertimbangan. Hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak benar-benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental. Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini mempunyai dampak negatif baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan. Menurut para sosiolog, ditinjau dari sisi sosial, pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan cara pikir yang belum matang. Melihat pernikahan dini dari berbagai aspeknya memang mempunyai banyak dampak negatif. Oleh karenanya, pemerintah hanya mentolerir pernikahan diatas umur 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita. b. Pernikahan Dini menurut Agama Islam Hukum Islam secara umum meliputi lima prinsip yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Dari kelima nilai universal Islam ini, satu diantaranya adalah agama menjaga jalur keturunan (hifdzu al nasl). Oleh sebab itu, Syekh Ibrahim dalam bukunya al Bajuri menuturkan bahwa agar jalur nasab tetap terjaga, hubungan seks yang mendapatkan legalitas agama harus melalui pernikahan. Seandainya agama tidak mensyari’atkan pernikahan, niscaya geneologi (jalur keturunan) akan semakin kabur. Agama dan negara terjadi perselisihan dalam memaknai pernikahan dini. Pernikahan yang dilakukan melewati batas minimnal Undang-undang Perkawinan, secara hukum kenegaraan tidak sah. Istilah pernikahan dini menurut negara dibatasi dengan umur. Sementara dalam kaca mata agama, pernikahan dini ialah pernikahan yang dilakukan oleh orang yang belum baligh. Terlepas dari semua itu, masalah pernikahan dini adalah isu-isu kuno yang sempat tertutup oleh tumpukan lembaran sejarah. Dan kini, isu tersebut kembali muncul ke permukaan. Hal ini tampak dari betapa dahsyatnya benturan ide yang terjadi antara para sarjana Islam klasik dalam merespons kasus tersebut. Pendapat yang digawangi Ibnu Syubromah menyatakan bahwa agama melarang pernikahan dini (pernikahan sebelum usia baligh). Menurutnya, nilai esensial pernikahan adalah memenuhi kebutuhan biologis, dan melanggengkan keturunan. Sementara dua hal ini tidak terdapat pada anak yang belum baligh. Ia lebih menekankan pada tujuan pokok pernikahan. Ibnu Syubromah mencoba melepaskan diri dari kungkungan teks. Memahami masalah ini dari aspek historis, sosiologis, dan kultural yang ada. Sehingga dalam menyikapi pernikahan Nabi Saw dengan Aisyah (yang saat itu berusia usia 6 tahun), Ibnu Syubromah menganggap sebagai ketentuan khusus bagi Nabi Saw yang tidak bisa ditiru umatnya. Sebaliknya, mayoritas pakar hukum Islam melegalkan pernikahan dini. Pemahaman ini merupakan hasil interpretasi dari QS. al Thalaq: 4. Disamping itu, sejarah telah mencatat bahwa Aisyah dinikahi Baginda Nabi dalam usia sangat muda. Begitu pula pernikahan dini merupakan hal yang lumrah di kalangan sahabat. Bahkan sebagian ulama menyatakan pembolehan nikah dibawah umur sudah menjadi konsensus pakar hukum Islam. Wacana yang diluncurkan Ibnu Syubromah dinilai lemah dari sisi kualitas dan kuantitas, sehingga gagasan ini tidak dianggap. Konstruksi hukum yang di bangun Ibnu Syubromah sangat rapuh dan mudah terpatahkan. Imam Jalaludin Suyuthi pernah menulis dua hadis yang cukup menarik dalam kamus hadisnya. Hadis pertama adalah ”Ada tiga perkara yang tidak boleh diakhirkan yaitu shalat ketika datang waktunya, ketika ada jenazah, dan wanita tak bersuami ketika (diajak menikah) orang yang setara/kafaah”. Hadis Nabi kedua berbunyi, ”Dalam kitab taurat tertulis bahwa orang yang mempunyai anak perempuan berusia 12 tahun dan tidak segera dinikahkan, maka anak itu berdosa dan dosa tersebut dibebankan atas orang tuanya”. Pada hakekatnya, penikahan dini juga mempunyai sisi positif. Kita tahu, saat ini pacaran yang dilakukan oleh pasangan muda-mudi acapkali tidak mengindahkan norma-norma agama. Kebebasan yang sudah melampui batas, dimana akibat kebebasan itu kerap kita jumpai tindakan-tindakan asusila di masyarakat. Fakta ini menunjukkan betapa moral bangsa ini sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan. Hemat penulis, pernikahan dini merupakan upaya untuk meminimalisir tindakan-tindakan negatif tersebut. Daripada terjerumus dalam pergaulan yang kian mengkhawatirkan, jika sudah ada yang siap untuk bertanggungjawab dan hal itu legal dalam pandangan syara’ kenapa tidak ? 2. Faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini Praktek pernikahan dini dipengaruhi oleh budaya lokal. Sekalipun ada ketetapan undang-undang yang melarang pernikahan dini, ternyata ada juga fasilitas dispensasi. Misalnya Sutik perempuan asal Tegaldowo, Rembang Jawa Tengah, pertama kali dijodohkan orangtuanya pada usia 11 tahun. Kuatnya tradisi turun temurun membuatnya tak mampu menolak. Terlebih lagi, Sutik belum mengerti arti sebuah pernikahan. Sutik adalah satu dari sekian banyak perempuan di wilayah Tegaldowo, Rembang, yang dinikahkan karena tradisi yang mengikatnya. Kuatnya tradisi memaksa anak-anak perempuan melakukan pernikahan dini. Maraknya tradisi pernikahan dini ini terkait dengan masih adanya kepercayaan kuat tentang mitos anak perempuan. Seperti diungkapkan Suwandi, pegawai pencatat nikah di Tegaldowo, Rembang Jawa Tengah, ”Adat orang sini kalau punya anak perempuan sudah ada yang ngelamar harus diterima, kalau tidak diterima bisa sampai lama tidak laku-laku”. Fenomena pernikahan diusia anak-anak menjadi kultur sebagian masyarakat Indonesia yang masih memposisikan anak perempuan sebagai warga kelas ke-2. Para orang tua ingin mempercepat perkawinan dengan berbagai alasan ekonomi, sosial anggapan tidak penting pendidikan bagi anak perempuan dan stigma negatif terhadap status perawan tua. 3. Dampak pernikahan dini (perkawinan di bawah umur) Baru saja kita mendengar berita diberbagai media tentang kyai kaya yang menikahi anak perempuan yang masih belia berumur 12 tahun. Berita ini menarik perhatian khalayak karena merupakan peristiwa yang tidak lazim. Apapun alasannya, perkawinan tersebut dari tinjauan berbagai aspek sangat merugikan kepentingan anak dan sangat membahayakan kesehatan anak akibat dampak perkawinan dini atau perkawinan di bawah umur. Berbagai dampak pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan sbb.: A. Dampak terhadap hukum Adanya pelanggaran terhadap 3 Undang-undang di negara kita yaitu: 1. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 (1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Pasal 6 (2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua. 2. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 (1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: a. mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak b. menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya dan; c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak. 3. UU No.21 tahun 2007 tentang PTPPO Patut ditengarai adanya penjualan/pemindah tanganan antara kyai dan orang tua anak yang mengharapkan imbalan tertentu dari perkawinan tersebut. Amanat Undang-undang tersebut di atas bertujuan melindungi anak, agar anak tetap memperoleh haknya untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindungi dari perbuatan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Sungguh disayangkan apabila ada orang atau orang tua melanggar undang-undang tersebut. Pemahaman tentang undang-undang tersebut harus dilakukan untuk melindungi anak dari perbuatan salah oleh orang dewasa dan orang tua. Sesuai dengan 12 area kritis dari Beijing Platform of Action, tentang perlindungan terhadap anak perempuan. B. Dampak biologis Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak. Patut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan) terhadap seorang anak. Dokter spesialis obseteri dan ginekologi dr Deradjat Mucharram Sastraikarta Sp OG yang berpraktek di klinik spesialis Tribrata Polri mengatakan pernikahan pada anak perempuan berusia 9-12 tahun sangat tak lazim dan tidak pada tempatnya. ”Apa alasan ia menikah? Sebaiknya jangan dulu berhubungan seks hingga anak itu matang fisik maupun psikologis”. Kematangan fisik seorang anak tidak sama dengan kematangan psikologisnya sehingga meskipun anak tersebut memiliki badan bongsor dan sudah menstruasi, secara mental ia belum siap untuk berhubungan seks. Ia memanbahkan, kehamilan bisa saja terjadi pada anak usia 12 tahun. Namun psikologisnya belum siap untuk mengandung dan melahirkan. Jika dilihat dari tinggi badan, wanita yang memiliki tinggi dibawah 150 cm kemungkinan akan berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Posisi bayi tidak akan lurus di dalam perut ibunya. Sel telur yang dimiliki anak juga diperkirakan belum matang dan belum berkualitas sehingga bisa terjadi kelainan kromosom pada bayi. C. Dampak psikologis Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat dalam diri anak. Menurut psikolog dibidang psikologi anak Rudangta Ariani Sembiring Psi, mengatakan ”sebenarnya banyak efek negatif dari pernikahan dini. Pada saat itu pengantinnya belum siap untuk menghadapi tanggungjawab yang harus diemban seperti orang dewasa. Padahal kalau menikah itu kedua belah pihak harus sudah cukup dewasa dan siap untuk menghadapi permasalahan-permasalan baik ekonami, pasangan, maupun anak. Sementara itu mereka yang menikah dini umumnya belum cukup mampu menyelesaikan permasalan secara matang”. Ditambahkan Rudangta, ”Sebenarnya kalau kematangan psikologis tidak ditentukan batasan usia, karena ada juga yang sudah berumur tapi masih seperti anak kecil. Atau ada juga yang masih muda tapi pikirannya sudah dewasa”. Kondisi kematangan psikologis ibu menjadi hal utama karena sangat berpengaruh terhadap pola asuh anak di kemudian hari. ” yang namanya mendidik anak itu perlu pendewasaan diri untuk dapat memahami anak. Karena kalau masik kenak-kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan merasa terbebani karena satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain dia harus mengurusi keluarganya”. D.Dampak sosial Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan. BAB III KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur lebih bayak mudharat dari pada manfaatnya. Oleh karena itu patut ditentang. Orang tua harus disadarkan untuk tidak mengizinkan menikahkan/mengawinkan anaknya dalam usia dini atau harus memahami peraturan perundang-undangan untuk melindungi anak. dilain pihak permasalahan pernikahan dini tidak bisa diukur dari sisi agama terutama dari sisi agama Islam. Karena menurut Agama Islam jika dengan menikah muda mampu menyelamatkan diri dari kubangan dosa dan lumpur kemaksiatan maka menikah adalah alternatif yang terbaik. Namun jika dengan menunda pernikahan sampai usia matang mengandung nilai positif maka hal ini adalah lebih utama

kepemimmpinan pendidikan

DAFTAR ISI BAB I PERAN KEPEMIMPINAN 1.1 Pengertian Peran Kepemimpinan………………………………………………………………1 1.2 Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan……………………………………………..2 1.3 Peranan Kepemimpinan Dalam Pendidikan…………………………………………………2 BAB II MACAM-MACAM PERANAN KEPEMIMPINAN 2.1 Peran Kepemimpinan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia…………………4 2.2 Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan…………………………………..4 2.3 Peran Kepemimpinan dalam Membangun Tim…………………………………………….5 2.4 Peran Pembangkit Semangat……………………………………………………………………6 2.5 Peran Menyampaikan Informasi………………………………………………………………..6 BAB III PERANAN KONFLIK 3.1 Pengertian Konflik……………………………………………………………………………………7 3.2 Jenis-Jenis Konflik……………………………………………………………………………………7 3.3 Sumber Konflik………………………………………………………………………………………..8 3.4 Peranan Pemimpin Dalam Mengendalikan Konfilk……………………………………….8 PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Sudah diketahui bahwa kepemimpinan dalam manajemen pendidikan sangat diperlukan didalam manajemen pendidikan karena pada dasarnya setiap instansi atau lembaga pendidikan diperlukan sebuah figur seorang pemimpin, alsan pemiliham judul didalam artikel ini adalah untuk mengetahui hakikat pemimpin, tipe-tipe dari pemimpin, dan faktor- faktor yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan didalam manajemen pendidikan. Menurut Bachtiar Surin yang dikutip oelh maman Ukas bahwa perkataan khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. 1. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill)? 2. Apa saja yang menjadi landasan hukum kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill)? 3. Apa saja jenis kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill)? 4. Bagaimana Konsep dalam kurkulum berbasis kecakapan hidup (life skill)? 5. Tujuan Masalah 6. Memahami dam mengerti definisi dari kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skill). 7. Mengetahui dasar hukum landasan kurikulumberbasis kecakapan hidup (life skill) 8. Mengetahui jenis dan prinsip kurikulum yang berbasis kecakapan hidup (life skill). 9. Memahami konsep / pola kurikulum berbasis kecakapan hidup (li BAB I PERAN DAN PERANAN KEPEMIMPINAN 1.1 Pengertian Peranan Definisi Kepemimpinan (Leadership) : • Proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Kemampuan dan keterampilanseseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. o Kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan bersama (D. Weber). o Hubungan kerja antara anggota-anggota kelompok dimana pemimpin memperoleh status melalui partisipasi aktif Dan dengan memperlihatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas kerjasama dengan usaha mencapai tujuan (Stogdill). o Perilaku dari seseorang ketika dia mengarahkan kegiatan-kegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan (Hemphill & Coons). o Cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin yang diangkat (Jenings) Definisi Peranan : • Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. • Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau oraganisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya (Soerjono Soekanto) Definisi Peranan Kepemimpinan : • Seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. 1.2 Kepemiminan Dalam Organisasi Pendidikan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: • Dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan • Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang • Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi • Skill dan Kemampuan tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan • Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya : 1. Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. 2. Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas. 3. Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran. 1.3 Peranan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Peranan Pemimpin dalam organisasi : • Membantu menciptakan iklim sosial yang baik • Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri • Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja • Mengambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok • Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman Dalam organisasi pendidikan antara lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah adalah Pemimpin keseluruhan, Sehingga Kepala sekolah harus memahami Fungsi kedudukan, diantaranya: 1. Membawa perubahan yang signifikan. 2. Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan. 1. Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai 2. Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama. Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Berikut peranan Kepala Sekolah dalam tugas dan tanggungjawabnya : 1. Mengatur proses belajar mengajar 2. Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya 3. Mengatur administrasi Sekolah 4. Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan 5. Mengatur hubungan dengan masyarakat Tujuan dari tindakan peranan pemimpin sekolah adalah tercapainya tujuan organisasi yakni : 1. Sumber daya (input) ü Pemilihan Kepala sekolah yang berkualitas ü Guru yang kompeten ü Peserta didik yang memenuhi standart seleksi 1. Strategi sekarang (porses) 2. Kinerja (output) BAB II MACAM-MACAM PERANAN KEPEMIMPINAN 2.1 Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MMSDM) Peranan seorang pemimpin dalam manajemen SDM adalah : 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi kesepakatan bersama. 2. Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan. 3. Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do the right thing” (karakter seorang pemimpin) dan melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People who do things right” (karakter seorang manajer). 4. Menentukan suatu elemen manajemen mutu SDM yang dibuktikan nyata dalam pelaksanaan program untuk pencapaian tujuan. 2.2 Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif 2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya. 3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah. Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu proses dan gaya pengambilan keputusan. ü Proses pengambilan keputusan, dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: 1. Identifikasi masalah 2. Mendefinisikan masalah 3. Memformulasikan dan mengembangkan alternative 4. Implementasi keputusan 5. Evaluasi keputusan ü Gaya pengambilan keputusan, Gaya adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 1. Cara berpikir, terdiri dari: 1. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial 2. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 3. Toleransi terhadap ambiguitas 1. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas 2. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. 2.2 Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim Definisi Tim : • Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat. • Unit kerja yang solid yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam tim : • Memperlihatkan gaya pribadi • Proaktif dalam sebagian hubungan • Mengilhami kerja tim • Memberikan dukungan timbal balik • Membuat orang terlibat dan terikat • Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi • Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif • Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja • Mengakui prestasi anggota tim • Berusaha mempertahankan komitmen • Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim. 2.3 Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit Semangat Peran pemimpin dalam pemberian semangat dapat dilakukan dengan cara : • Memberikan pujian dan dukungan • Memberikan penghargaan berupa kata-kata dan insentif • Penambahan sarana kerja • Penambahan staf yag berkualitas • Perbaikan lingkungan kerja • Memberikan Drive/dorongan yang akan menghasilkan inisiatif, dan menimbulkan energi yang tinggi dan hasrat untuk berprestasi (Motivation) • Menumbuhkan Self Confidence/percaya diri • Knowledge/pengetahuan, pemahaman yang penuh tentang organisasi. 2.4 Peran Menyampaikan Informasi Informasi merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi. Penyampaian atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga informasi benar-benar sampai kepada komunikan yang dituju dan memberikan manfaat yang diharapkan. Informasi yang disebarkan harus secara terus-menerus dimonitor agar diketahui dampak internal maupun eksternalnya. Monitoring tidak dapat dilakukan asal-asalan saja, tetapi harus betul-betul dirancang secara efektif dan sistemik. Pemimpin harus menjalankan peran consulting baik ke ligkungan internal organisasi maupun ke luar organisasi secara baik, sehingga tercipta budaya organisasi yang baik pula. Sebagai orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam melaksanakan pekerjaannya. BAB III PERANAN KONFLIK 3.1 Pengertian Konflik Definisi konflik : • Perbedaan, Pertentangan dan Perselisihan (menurut bahasa) • Pertentangan dalam hubungan kemanusiaan ( intrapersonal dan interpersonal ) antara satu pihak dengan pihak yang lain dalm mencapai suatu tujuan, yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, emosi/ psikologi, dan nilai. Komponen Konflik • Interest (kepentingan) • Emotion (emosi) • Values (nilai) 3.2 Jenis-jenis konflik Jenis-jenis konflik yakni : 1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ”Personale conflict” 2. Konflik antarperan ”Interrole conflict” 3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang ”Intersender conflict” 4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ”Intrasender conflict” Konfik tidak selamanya menyusahkan akan tetapi memiliki segi-segi positif, seperti : 1) Konflik Dalam : • Penggantian pimpian yang lebih berwibawa, penuh ide baru & semangat baru • Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi; • Pelembagaan konflik itu sendiri 2) Konflik dengan organisasi lain : • Lebih mempersatukan para anggota organisasi • Mendatangkan kehidupan baru di dalam tujuan serta nilai organisasi • Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan; • Sebagai suatu lembaga pengawasan. 3.3 Sumber Konflik Sumber- sumber konflik dapat dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu : 1. Frustasi 2. Persaingan ( rivalitas ) 3. Struktural 4. Budaya dan Ideologi 5. Konvergensi (gabungan) Beberapa sumber lain menyebutkan : ü Kebutuhan untuk membagi sumberdaya-sumber daya yang terbatas ü Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan. ü Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja ü Perbedaan nilai-nilai atau persepsi ü Kemenduaan organisasional (ambiguous). ü Gaya-gaya individual 3.4 Peranan Pemimpin dalam Mengendalikan Konflik Untuk dapat mengatasi konflik-konflik yang ada peranan pemimpi dalam hal ini yakni : 1. Memecahkan masalah melalui sikap koopertaif 2. Mempersatukan tujuan 3. Menghindari konflik (Avoidance) 4. Memperhalus konflik 5. Kompromi (Negotation) 6. Tidakan Otoriter 7. Mengubah struktur individual dan struktur organisasi Menurut Nader and Todd peran mengatasi konflik yakni : • Bersabar • Penghindaran (Avoidance) • Kekerasan atau paksaan (Coercion) • Konsiliasi (Conciliation) • Mediasi (Mediation) • Arbritasi (Arbritation) • Peradilan (Adjudication) Pendekatan sebagai kontribusi peran kepemimpinan dalam mengendalikan/menyelesaikan konflik : • Sanggup menyampaikan pokok masalah penyebab timbulnya konflik • Bersedia melatih diri untuk mendengarkan dan mempelajari perbedaan • Sanggup mengajukan usul atau nasehat. • Meminimalisasi ketidakcocokan • Adaptasi diri (penyesuaian diri) dengan prinsip anti konflik Seni mengelolah konflik ü Membuat standar-standar penilaian ü Menemukan masalah-masalah kontroversial dan konflik-konflik ü Menganlisa situasi dan mengadakan evaluasi terhadap konflik ü Memilih tindakan-tindakan yang tepat untuk melakukan koreksi terhadap penyimpangan dan kesalahan-kesalahan ü Menentukan Teknik-teknik untuk menstimulir konflik : • Komunikasi diputuskan atau dikacaukan • Mengacau struktur organisasi • Menempatkan orang-orang yang neurotis ringan dan mempunyai banyak masalah batin menjadi tenaga pemimpin. Maka seni manajemen-konflik dengan jalan : v Menstimulir/merangsang konflik v Mengendalikan v Menyelesaikan secara sistematis tanpa menimbulkan banyak korban dan kesusahan, merupakan determinan (faktor penentu) yang paling gawat-kritis bagi suksesnya pemimpin. BAB IV PENUTUP Begitu kompleksnya tugas dan peran pimpinan dalam kependidikan untuk tercapainya tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang berlaku dengan tidak melupakan unsur kearifan. Pemimpin harus melakukan beberapa peran untuk menunjang keberlangsungan organisasi mereka, terlebih pada organisasi pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan kualitas SDM di Indonesia. Demikianlah penulis akhiri makalah ini, tak lupa kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulis harapkan dari semua pihak